Ingin berdiskusi lebih lanjut terkait Business Process Management?
Silahkan kontak ke nomor +62 822-3333-3724 atau tekan tombol logo WhatsApps untuk mengajukan layanan diskusi.
KONSULTAN PENYUSUNAN BUSINESS PROCESS MANAGEMENT (BPM)
Manajemen proses bisnis merupakan salah satu aspek penting dalam sebuah perusahaan. Dalam banyak kasus, keberadaan manajemen proses bisnis tidak begitu penting bagi suatu perusahaan. Di sisi lain, dalam bisnis operasional, manajemen proses bisnis sangat penting, terutama untuk mencapai efektivitas perusahaan.
Sekarang mari kita bicara lebih banyak tentang manajemen proses bisnis!
Manajemen proses bisnis adalah kegiatan yang sangat penting di sisi perusahaan. Manajemen proses bisnis adalah representasi grafis atau bagan alur dari aktivitas yang sedang berlangsung dalam suatu organisasi. Keberadaan manajemen proses bisnis umumnya digunakan oleh organisasi untuk memantau dan mengevaluasi kinerja dalam organisasi.
Business Process Management (BPM) adalah suatu metode untuk mengelola, mengoptimalkan, dan mengintegrasikan proses bisnis dalam suatu organisasi. BPM memfokuskan pada peningkatan efisiensi, efektivitas, dan fleksibilitas proses bisnis untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Ini meliputi identifikasi, analisis, desain, implementasi, monitoring, dan perbaikan proses bisnis. BPM menggunakan teknologi, metodologi, dan alat untuk meningkatkan proses bisnis dan membuat organisasi lebih responsif terhadap perubahan.
Apa manfaat business process management bagi perusahaan?
Beberapa manfaat business process management bagi perusahaan sangat banyak, salah satu manfaat utamanya yakni, stakeholder dapat mengetahui masalah yang ada di dalam perusahaan, sehingga mereka dapat segera melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap masalah tersebut.
Apa saja komponen dari business process management?
Ada beberapa komponen penting dalam business process management, diantaranya adalah:
- Identifikasi
- Analisis
- Pengujian
Ketiga komponen tersebut dapat dilakukan secara berkala untuk memastikan apakah business process management yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan perusahaan atau tidak.
Bagaimana Tahapan dari penyusunan business process management?
1.Identifikasi dokumen dan track record perusahaan: proses untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang relevan tentang perusahaan. Ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, mengevaluasi risiko, dan membuat keputusan bisnis.
Dokumen yang dapat digunakan dalam proses identifikasi ini meliputi:
- Laporan keuangan: Laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas dapat digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan.
- Dokumen hukum: Dokumen hukum seperti kontrak, perjanjian, dan dokumen pendaftaran perusahaan dapat digunakan untuk mengetahui hak dan kewajiban perusahaan.
- Dokumen produk dan jasa: Dokumen seperti katalog produk, brosur, serta laporan kinerja produk dan jasa dapat digunakan untuk mengetahui kualitas produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan.
- Dokumen lainnya: Dokumen lain seperti laporan audit, laporan pemeriksaan, dan laporan kinerja perusahaan dapat digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan.
Track record perusahaan adalah catatan historis dari kinerja perusahaan dalam periode waktu tertentu. Ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dalam jangka panjang dan mengidentifikasi tren yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan di masa depan.
Dalam proses identifikasi dokumen dan track record perusahaan, pihak yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyimpan informasi tersebut serta memberikan laporan yang diperlukan.
2. Menyusun Root Cause Analysis (RCA): metode yang digunakan untuk menentukan penyebab dari suatu masalah atau kegagalan yang terjadi. Ini digunakan untuk mengidentifikasi masalah utama dan menemukan solusi untuk mengatasinya. Berikut adalah beberapa tahap dalam menyusun RCA:
- Definisi masalah: Menentukan masalah yang akan dianalisis dan mengumpulkan informasi yang relevan.
- Penyebab masalah: Menganalisis masalah untuk menentukan penyebabnya. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik seperti diagram Ishikawa, diagram alur, atau 5W2H.
- Identifikasi root cause: Menentukan penyebab masalah yang sebenarnya (root cause) dengan mengevaluasi informasi yang telah dikumpulkan.
- Solusi: Mencari solusi untuk mengatasi masalah. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode seperti brainstorming, nominal group technique, atau metode lainnya.
- Implementasi solusi: Menerapkan solusi yang telah ditentukan dan melakukan evaluasi hasilnya.
- Follow-up : Melakukan monitoring dan follow-up terhadap solusi yang telah diterapkan dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
Penting untuk dicatat bahwa RCA harus dilakukan oleh tim ahli lintas fungsi dan bukan hanya satu individu, karena perspektif dan pengalaman yang berbeda dapat menghasilkan analisis yang lebih komprehensif. Selain itu, penting juga untuk diingat bahwa RCA adalah proses yang berkelanjutan dan harus dievaluasi ulang dari waktu ke waktu untuk memastikan bahwa akar permasalahan telah ditangani secara efektif.
Apa dampak business process management bagi stakeholder?
Salah satu dampak besar adanya business process management yang baik adalah dapat meningkatkan awareness mengenai proses bisnis yang ada kepada semua pemangku kepentingan di dalam perusahaan. Dengan adanya awareness tersebut, maka akan meningkatkan semangat dan tanggung jawab yang tinggi bagi semua pemangku kepentingan di perusahaan.
Apa alat analisis yang digunakan dalam penyusunan business process management?
Alat analisis yang bisa digunakan dalam penyusunan business process management ada berbagai macam. Tetapi pada beberapa case dalam perusahaan yang biasanya menggunakan metode Root Cause Analysis (RCA), wawancara, serta survei. Alat analisis yang bisa diterapkan biasanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari perusahaan itu sendiri.
Bagaimana metode kerangka berpikir untuk penyusunan business process management?
Berbicara mengenai kerangka berpikir dalam penyusunan business process management pada umumnya menggunakan BPMN 2.0 (Business Process Model Notation versi ke 2). BPMN 2.0 ini merupakan kesepakatan secara internasional bahwa penyusunan business proses manajemen yang ideal harus mengacu pada hal tersebut.
Berapa lama pengerjaan business process management?
Mengenai jangka waktu dalam penyusunan business process management ini sesuai dengan kompleksitas perusahaan masing-masing. Jika perusahaan terbilang kecil, maka bisa memakan waktu kurang dari satu bulan. Jika perusahaan menengah bisa memakan waktu satu hingga dua bulan. Dan jika perusahaan sudah terbilang besar maka akan memakan waktu kurang lebih lima bulan.
Ingin berdiskusi lebih lanjut terkait Business Process Management?
Silahkan kontak ke nomor +62 822-3333-3724 atau tekan tombol logo WhatsApps untuk mengajukan layanan diskusi.
Referensi: Business Process Management.