JASA KONSULTAN PENYUSUNAN FEASIBILITY STUDY PT INDONESIA PARADISE PROPERTY TBK

JASA KONSULTAN PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY) PT INDONESIA PARADISE PROPERTY TBK

Feasibility Study Paradise Indonesia

Definisi Studi Kelayakan (Feasibility Study) PT Indonesia Paradise Property Tbk

Feasibility Study Paradise Indonesia | Kami memiliki layanan unggulan yang menyediakan ahli atau konsultan untuk melakukan analisis menyeluruh terkait kelayakan suatu proyek atau investasi. Feasibility study atau studi kelayakan adalah suatu penilaian komprehensif yang mencakup berbagai aspek, seperti ekonomi, teknis, keuangan, hukum, sosial, dan lingkungan, untuk menilai apakah suatu proyek dapat dilaksanakan dengan sukses. Penyusunan feasibility study ini melibatkan tim ahli multidisiplin yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang-bidang tertentu yang relevan dengan proyek tersebut. Tujuan utama dari penyusunan feasibility study adalah memberikan informasi yang akurat dan terperinci kepada pemangku kepentingan, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang informasional dan berbasis fakta tentang kelanjutan atau penghentian proyek.

Dalam konteks Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study), tugas konsultan atau ahli biasanya mencakup:

  1. Pengumpulan Data: Mengumpulkan data yang diperlukan untuk analisis, termasuk data ekonomi, teknis, keuangan, dan lainnya.
  2. Analisis Mendalam: Melakukan analisis menyeluruh terkait aspek-aspek kritis proyek, seperti pasar, teknologi, dan keuangan.
  3. Pemodelan Keuangan: Membuat proyeksi keuangan yang akurat dan melakukan analisis pengembalian investasi.
  4. Evaluasi Risiko: Mengidentifikasi risiko-risiko potensial yang mungkin timbul selama pelaksanaan proyek dan menyusun strategi mitigasi.
  5. Penyusunan Laporan: Menyajikan hasil analisis dalam bentuk laporan lengkap dengan rekomendasi dan kesimpulan.

Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) menjadi penting karena membantu pihak-pihak terkait untuk memahami lebih baik potensi dan risiko suatu proyek, serta memastikan bahwa keputusan investasi didasarkan pada pemahaman yang menyeluruh dan analisis yang akurat.

Ingin menggunakan jasa konsultan untuk penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study)?

Silahkan kontak ke nomor +62 822-3333-3724 atau tekan tombol logo WhatsApps untuk mengajukan layanan konsultan.

Manfaat Studi Kelayakan (Feasibility Study) bagi PT Indonesia Paradise Property Tbk

Studi kelayakan (feasibility study) dapat memberikan sejumlah manfaat yang signifikan bagi PT Indonesia Paradise Property Tbk, antara lain:

  1. Pengambilan Keputusan yang Terinformasi: Studi kelayakan memberikan analisis menyeluruh tentang kelayakan proyek atau usaha yang direncanakan. Ini membantu manajemen perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih terinformasi tentang apakah melanjutkan atau menghentikan proyek tersebut.
  2. Pengelolaan Risiko yang Lebih Baik: Dengan menganalisis potensi risiko dan tantangan yang mungkin dihadapi selama pelaksanaan proyek, studi kelayakan memungkinkan perusahaan untuk merencanakan strategi mitigasi risiko yang efektif. Ini membantu mengurangi kemungkinan kegagalan proyek atau usaha.
  3. Optimalisasi Penggunaan Sumber Daya: Studi kelayakan membantu dalam mengevaluasi kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk proyek atau usaha. Dengan memahami dengan jelas kebutuhan tersebut, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien dan mengoptimalkan penggunaannya.
  4. Peningkatan Efisiensi Operasional: Dengan merancang struktur operasional yang efisien dan efektif melalui studi kelayakan, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja operasionalnya. Ini membantu menciptakan lingkungan yang lebih efisien bagi pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjang perusahaan.
  5. Peningkatan Daya Saing: Dengan memastikan bahwa proyek atau usaha yang direncanakan layak secara finansial dan operasional, studi kelayakan dapat membantu PT Indonesia Paradise Property Tbk untuk memperkuat posisinya dalam industri properti. Ini dapat meningkatkan daya saing perusahaan di pasar yang semakin kompetitif.
  6. Peningkatan Kepercayaan Investor: Studi kelayakan yang positif dan terperinci dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap PT Indonesia Paradise Property Tbk. Investor cenderung lebih percaya untuk menyuntikkan modal atau melakukan investasi jika proyek atau usaha yang direncanakan telah melewati evaluasi menyeluruh dan dianggap layak secara finansial dan operasional.
  7. Penghindaran Pemborosan Sumber Daya: Dengan memastikan bahwa proyek atau usaha yang direncanakan layak secara kelayakan, perusahaan dapat menghindari pemborosan sumber daya yang berharga seperti waktu, uang, dan tenaga kerja dalam proyek yang tidak berhasil.

Dengan demikian, studi kelayakan memberikan manfaat yang substansial bagi PT Indonesia Paradise Property Tbk dengan menyediakan pandangan yang jelas tentang potensi proyek atau usaha yang direncanakan serta membantu dalam mengambil keputusan yang tepat untuk kesuksesan jangka panjang perusahaan.

Komponen Penyusunan Feasibility Study Paradise Indonesia

Dalam menyusun studi kelayakan (feasibility study) untuk PT Indonesia Paradise Property Tbk, berbagai komponen perlu dipertimbangkan agar studi kelayakan menjadi komprehensif dan informatif. Berikut adalah beberapa komponen utama yang harus dimasukkan:

KOMPONEN KETERANGAN

Ringkasan Eksekutif

Penjelasan singkat tentang proyek, tujuan utama, dan kesimpulan dari studi kelayakan.

Latar Belakang Proyek

Konteks dan sejarah proyek. Alasan untuk melaksanakan proyek.

Analisis Pasar

Studi pasar yang mencakup ukuran pasar, pertumbuhan, dan tren. Profil pelanggan dan pesaing. Strategi pemasaran dan penjualan.

Analisis Teknis

Rincian teknis tentang cara proyek akan diimplementasikan. Evaluasi infrastruktur, teknologi, dan persyaratan teknis lainnya.

Analisis Keuangan

Proyeksi keuangan, termasuk estimasi biaya dan pendapatan. Pengembalian investasi (ROI) dan analisis pengembalian modal. Penilaian nilai sekarang bersih (NPV) dan tingkat pengembalian internal (IRR).

Analisis Risiko

Identifikasi risiko-risiko potensial yang mungkin dihadapi proyek. Strategi mitigasi risiko dan rencana cadangan.

Analisis Hukum dan Regulasi

Tinjauan hukum dan regulasi yang berhubungan dengan proyek. Kepatuhan dengan peraturan setempat dan internasional.

Analisis Sosial dan Lingkungan

Dampak sosial dan lingkungan yang mungkin timbul dari proyek. Kepatuhan dengan norma-norma lingkungan dan tanggung jawab sosial.

Jadwal Pelaksanaan

Rencana waktu untuk implementasi proyek. Pemilihan tahapan proyek dan jadwal pelaksanaan.

Pembiayaan dan Sumber Dana

Rencana pembiayaan proyek. Identifikasi sumber-sumber dana dan cara mengaksesnya.

Manajemen Proyek

Struktur organisasi proyek dan tugas-tugas tim manajemen. Rencana manajemen risiko dan mitigasi.

Rekomendasi dan Kesimpulan

Kesimpulan dari analisis kelayakan. Rekomendasi apakah proyek sebaiknya dilanjutkan atau tidak.

Lampiran

Data pendukung, perhitungan, dan dokumen-dokumen lain yang mendukung analisis feasibility study.

Dengan mempertimbangkan semua komponen ini secara menyeluruh, studi kelayakan akan memberikan pandangan yang komprehensif tentang kelayakan proyek properti yang direncanakan oleh PT Indonesia Paradise Property Tbk.

Tahapan Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) PT Indonesia Paradise Property Tbk

Penyusunan studi kelayakan (feasibility study) adalah langkah penting dalam merencanakan proyek bisnis apa pun, termasuk proyek properti. Berikut adalah tahapan umum dalam menyusun studi kelayakan untuk PT Indonesia Paradise Property Tbk:

  1. Pengumpulan Informasi Awal: Tahap ini melibatkan pengumpulan data dasar yang diperlukan untuk memulai studi kelayakan. Ini bisa mencakup informasi tentang lokasi properti yang dituju, data pasar properti, peraturan pemerintah terkait properti, dan informasi finansial awal perusahaan.
  2. Analisis Pasar: Ini melibatkan penilaian mendalam tentang pasar properti di lokasi yang dituju. Ini termasuk analisis permintaan dan penawaran, tren pasar, profil konsumen, dan potensi pertumbuhan pasar di masa depan.
  3. Analisis Teknis: Tahap ini mencakup evaluasi teknis terhadap properti yang direncanakan. Ini termasuk pemeriksaan aspek teknis seperti kondisi tanah, infrastruktur yang tersedia, kebutuhan konstruksi, dan persyaratan perizinan.
  4. Analisis Finansial: Ini adalah salah satu bagian terpenting dari studi kelayakan. Di sini, dilakukan proyeksi finansial yang mencakup estimasi biaya proyek, pendapatan yang diharapkan dari properti tersebut, analisis investasi, penghitungan NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), dan lainnya untuk menentukan keberhasilan finansial proyek.
  5. Analisis Risiko: Tahap ini melibatkan identifikasi dan penilaian risiko yang mungkin terjadi selama pengembangan dan operasi properti. Ini termasuk risiko pasar, risiko teknis, risiko keuangan, dan langkah-langkah mitigasi yang harus diambil.
  6. Penyusunan Laporan: Setelah semua data terkumpul dan dianalisis, laporan studi kelayakan disusun. Laporan ini mencakup semua temuan dan analisis dari tahapan sebelumnya serta rekomendasi tentang apakah proyek tersebut layak untuk dilanjutkan atau tidak.
  7. Presentasi dan Pertimbangan: Laporan studi kelayakan kemudian disajikan kepada pihak-pihak yang terlibat, seperti manajemen perusahaan, pemegang saham, atau pihak keuangan. Setelah pertimbangan yang matang, keputusan akhir dibuat apakah proyek tersebut akan dilanjutkan atau tidak.
  8. Implementasi: Jika keputusan adalah untuk melanjutkan proyek, langkah selanjutnya adalah memulai implementasi rencana yang telah disusun dalam studi kelayakan.

Setiap tahap ini membutuhkan analisis yang cermat dan terperinci serta kolaborasi yang kuat antara berbagai departemen dalam perusahaan dan mungkin juga melibatkan konsultan eksternal terkait.

Dampak Positif Studi Kelayakan (Feasibility Study) bagi PT Indonesia Paradise Property Tbk

Studi kelayakan (feasibility study) memberikan sejumlah dampak positif yang signifikan bagi PT Indonesia Paradise Property Tbk, antara lain:

Penting untuk diingat bahwa hasil dari feasibility study juga bergantung pada kualitas penyusunan, dan keterlibatan tim penyusun yang berkompeten dapat menjadi faktor kunci dalam mencapai dampak positif tersebut.

Dampak Jika Perusahaan Gagal Menerapkan Studi Kelayakan (Feasibility Study) PT Indonesia Paradise Property Tbk

Jika PT Indonesia Paradise Property Tbk gagal menerapkan studi kelayakan (feasibility study) sebelum melaksanakan suatu proyek, berbagai dampak negatif dapat terjadi, termasuk:

  1. Kerugian Keuangan: Tanpa studi kelayakan yang memadai, perusahaan dapat mengalami kerugian finansial yang signifikan. Ini karena mereka mungkin memulai proyek yang tidak layak secara ekonomi atau tidak memperhitungkan dengan baik semua risiko dan biaya yang terlibat.
  2. Kegagalan Proyek: Tanpa penelitian kelayakan yang memadai, kemungkinan besar proyek yang dilaksanakan akan menghadapi masalah serius atau bahkan kegagalan total. Ini dapat mencakup proyek-proyek properti yang tidak mampu menarik pembeli atau tidak menghasilkan hasil finansial yang diharapkan.
  3. Resiko Hukum dan Regulatori: Gagalnya menerapkan studi kelayakan juga dapat meningkatkan risiko hukum dan regulatori. Pemerintah atau pihak berwenang dapat menuntut perusahaan karena melanggar persyaratan perencanaan atau tidak memperhitungkan dampak lingkungan atau sosial yang mungkin timbul dari proyek tersebut.
  4. Reputasi Buruk: Kegagalan proyek dan masalah finansial dapat merusak reputasi perusahaan di mata investor, konsumen, dan pemangku kepentingan lainnya. Ini dapat menyebabkan penurunan kepercayaan dan kredibilitas perusahaan di pasar.
  5. Kerusakan Lingkungan dan Sosial: Tanpa studi kelayakan yang memadai, proyek yang dilaksanakan mungkin tidak memperhitungkan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan konflik sosial yang dapat merugikan perusahaan dalam jangka panjang.
  6. Penurunan Nilai Saham: Kinerja buruk perusahaan dan masalah yang timbul dari proyek yang tidak terencana dengan baik dapat menyebabkan penurunan nilai saham perusahaan di pasar modal, yang berdampak pada nilai kepemilikan pemegang saham.
  7. Kehilangan Peluang: Kegagalan dalam menerapkan studi kelayakan dapat menyebabkan perusahaan kehilangan peluang untuk mengidentifikasi dan mengeksploitasi proyek-proyek yang benar-benar menguntungkan dan berpotensi menghasilkan keuntungan yang tinggi.

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan seperti PT Indonesia Paradise Property Tbk untuk melakukan studi kelayakan dengan seksama sebelum melaksanakan proyek apa pun, untuk mengurangi risiko dan memastikan kesuksesan jangka panjang perusahaan.

Alat Analisis yang Digunakan Menyusun Studi Kelayakan (Feasibility Study) PT Indonesia Paradise Property Tbk

Berikut adalah beberapa alat analisis yang umumnya digunakan dalam menyusun studi kelayakan proyek properti:

ANALISIS KETERANGAN

Analisis SWOT

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dapat mempengaruhi proyek. Manfaatnya Memberikan pemahaman menyeluruh tentang faktor internal dan eksternal yang dapat memengaruhi keberhasilan proyek.

 Analisis PESTEL

Analisis PESTEL (Political, Economic, Social, Technological, Environmental, Legal) membantu dalam memahami faktor-faktor lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi proyek. Manfaatnya Mengidentifikasi faktor makro yang dapat memengaruhi kelayakan proyek.

Analisis Pasar

Melibatkan analisis ukuran pasar, tren, dan perilaku konsumen. Ini bisa mencakup analisis segmentasi pasar, analisis pesaing, dan penilaian permintaan. Manfaatnya Menilai potensi pasar dan strategi pemasaran yang diperlukan.

Analisis Teknis

Menilai kemampuan teknis proyek untuk diimplementasikan, termasuk infrastruktur, teknologi, dan metode kerja. Manfaatnya Menjamin kelayakan teknis dan keberhasilan implementasi proyek.

Analisis Keuangan

Menyusun proyeksi keuangan yang mencakup biaya investasi, biaya operasional, dan pendapatan yang diharapkan. Metode evaluasi keuangan seperti NPV, IRR, dan payback period juga digunakan. Manfaatnya Menilai kelayakan finansial dan potensi keuntungan proyek.

Analisis Risiko

Identifikasi, penilaian, dan mitigasi risiko yang mungkin terkait dengan proyek. Manfaatnya Mengurangi ketidakpastian dan mempersiapkan rencana untuk mengatasi risiko yang mungkin muncul.

 Analisis Manajemen

Menganalisis keahlian dan pengalaman tim manajemen yang terlibat dalam proyek. Manfaatnya Menilai kemampuan tim manajemen untuk mengelola proyek dengan sukses.

 Analisis Sensitivitas

Melibatkan pengujian sensitivitas terhadap perubahan dalam variabel-variabel kunci, seperti biaya, harga, dan volume penjualan. Manfaatnya Menilai seberapa sensitif hasil proyek terhadap perubahan kondisi pasar atau operasional.

Analisis Legal dan Regulatori

Menganalisis aspek hukum dan regulasi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan proyek. Manfaatnya Memastikan kelayakan hukum proyek dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

 Analisis Kelayakan Sosial dan Lingkungan

Menilai dampak sosial dan lingkungan yang mungkin dihasilkan oleh proyek. Manfaatnya Memastikan bahwa proyek diimplementasikan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Pemilihan alat analisis yang tepat tergantung pada karakteristik spesifik proyek dan lingkungan bisnis. Kombinasi yang baik dari alat-alat ini membantu dalam menyusun feasibility study yang komprehensif dan mendalam.

Metode dan Kerangka Berpikir Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) PT Indonesia Paradise Property Tbk

Dalam menyusun studi kelayakan (feasibility study) untuk proyek properti, PT Indonesia Paradise Property Tbk dapat mengikuti kerangka kerja yang terstruktur dan menggunakan metode tertentu untuk memastikan studi tersebut komprehensif dan informatif. Berikut adalah metode dan kerangka berpikir yang dapat digunakan:

Metode Penyusunan Feasibility Study:

1. Analisis Deskriptif:

  • Mengumpulkan informasi dan data mengenai proyek atau usaha yang akan dievaluasi.
  • Mendeskripsikan dengan detail karakteristik proyek, tujuan, dan latar belakangnya.

2. Analisis SWOT:

  • Mengidentifikasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) yang mungkin mempengaruhi proyek.
  • Memberikan gambaran menyeluruh tentang faktor internal dan eksternal yang relevan.

3. Analisis PESTEL:

  • Menganalisis faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan, dan hukum yang dapat mempengaruhi proyek.
  • Membantu dalam memahami konteks makro lingkungan bisnis.

4. Analisis Pasar:

  • Menilai ukuran pasar, tren, dan potensi pertumbuhan.
  • Menggunakan teknik seperti analisis segmentasi pasar dan analisis pesaing.

5. Analisis Teknis:

  • Menilai kemampuan teknis proyek untuk diimplementasikan.
  • Menganalisis teknologi yang akan digunakan, infrastruktur yang dibutuhkan, dan aspek teknis lainnya.

6. Analisis Keuangan:

  • Menyusun proyeksi keuangan yang mencakup biaya investasi, biaya operasional, dan pendapatan yang diharapkan.
  • Menggunakan metode evaluasi keuangan seperti NPV, IRR, dan payback period.

7. Analisis Risiko:

  • Mengidentifikasi dan menilai risiko yang mungkin terkait dengan proyek.
  • Mengembangkan strategi mitigasi risiko untuk mengurangi dampak negatif.

8. Analisis Manajemen:

  • Menilai keterampilan dan pengalaman tim manajemen yang terlibat dalam proyek.
  • Menganalisis struktur organisasi dan proses manajemen.

9. Analisis Hukum dan Regulasi:

  • Menilai kesiapan proyek terhadap aspek hukum dan regulasi yang berlaku.
  • Menyusun rencana kepatuhan hukum dan perizinan yang diperlukan.

Kerangka Berpikir Penyusunan Feasibility Study:

  1. Pendahuluan: Menjelaskan latar belakang dan tujuan penyusunan FS.
  2. Deskripsi Proyek: Mendeskripsikan proyek atau usaha yang akan dievaluasi.
  3. Analisis Lingkungan Eksternal: Melibatkan analisis PESTEL untuk memahami faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi proyek.
  4. Analisis Internal: Melakukan analisis SWOT untuk mengevaluasi faktor-faktor internal yang dapat memengaruhi keberhasilan proyek.
  5. Analisis Pasar: Menilai potensi pasar, permintaan, dan pesaing.
  6. Analisis Teknis: Menganalisis aspek teknis proyek dan memastikan kelayakan implementasi.
  7. Analisis Keuangan: Menyusun proyeksi keuangan dan melakukan evaluasi keuangan.
  8. Analisis Risiko: Mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko yang mungkin terkait dengan proyek.
  9. Analisis Manajemen: Menganalisis kemampuan dan pengalaman tim manajemen.
  10. Analisis Hukum dan Regulasi: Menilai aspek hukum dan regulasi yang berkaitan dengan proyek.
  11. Rekomendasi dan Kesimpulan: Menyusun rekomendasi berdasarkan hasil analisis dan merumuskan kesimpulan.
  12. Ringkasan Eksekutif: Memberikan ringkasan singkat dari seluruh FS.
  13. Dokumentasi dan Presentasi: Menyusun dokumen FS dan menyajikannya dalam bentuk presentasi kepada pemangku kepentingan.

Penting untuk menyesuaikan kerangka berpikir dan metode dengan kebutuhan spesifik proyek atau usaha yang dievaluasi. Hal ini akan memastikan bahwa penyusunan feasibility study dilakukan dengan akurat dan memberikan hasil yang relevan.

Lama Waktu Penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) PT Indonesia Paradise Property Tbk

Faktor-faktor yang mempengaruhi lama waktu penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study):

  1. Ukuran dan Kompleksitas Proyek: Proyek yang lebih besar atau lebih kompleks biasanya membutuhkan lebih banyak waktu untuk analisis dan evaluasi. Sebuah proyek yang melibatkan banyak variabel dan aspek akan membutuhkan waktu lebih lama daripada proyek yang lebih sederhana.
  2. Ketersediaan Data dan Informasi: Ketersediaan data yang diperlukan untuk analisis dapat mempengaruhi waktu pengerjaan. Jika data harus dikumpulkan atau jika informasi yang diperlukan tidak mudah diakses, ini bisa memperpanjang proses.
  3. Keterlibatan Pihak-Pihak Terkait: Keterlibatan dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti tim manajemen, ahli teknis, dan pemangku kepentingan lainnya, dapat memengaruhi kecepatan penyusunan FS. Proses koordinasi yang baik dapat mempercepat pengerjaan.
  4. Kualitas Pekerjaan Tim Penyusun: Kemampuan dan pengalaman tim penyusun feasibility study juga memainkan peran penting dalam menentukan seberapa cepat feasibility study dapat diselesaikan. Tim yang terampil dan berpengalaman mungkin dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efisien.
  5. Kemampuan Keuangan Perusahaan: Kemampuan finansial perusahaan untuk menyediakan sumber daya, termasuk anggaran dan personel yang diperlukan, dapat memengaruhi tempo pengerjaan. Sumber daya yang memadai dapat mempercepat proses.
  6. Ketepatan Waktu Pengambilan Keputusan: Kecepatan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen dan pemangku kepentingan lainnya dapat memengaruhi jalannya proyek. Setiap keterlambatan dalam pengambilan keputusan dapat memperlambat progres.

Secara umum, penyusunan feasibility study dapat memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada faktor-faktor di atas. Dalam beberapa kasus, mungkin juga diperlukan iterasi atau revisi untuk memastikan bahwa feasibility study mencerminkan dengan baik kondisi aktual dan proyeksi ke depan. Penting untuk mengalokasikan waktu yang memadai untuk menyusun feasibility study dengan cermat, karena hasilnya dapat memiliki dampak besar pada keberhasilan proyek di masa depan.

Ingin menggunakan jasa konsultan untuk penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study)?

Silahkan kontak ke nomor +62 822-3333-3724 atau tekan tombol logo WhatsApps untuk mengajukan layanan konsultan.